DjoGja NevEr LoSt In The WorLd

muhammad arif prabowo heartblog

26 Februari 2011

Pengenalan PC 2000-8


Salah satu produk Komat`su adalah hydraulic exavator alias PC mulai dari PC 45 MR, PC 130,  200, 400, 600, 750, 800, 850, 1800, 2000, 3000, 4000 yang fungsinya sebagai alat untuk menggali tanah alias digging, memuat material ke dump truck alias loading, meratakan tanah alias grading, mengikis tebing alias scraping,. Sebagai contoh gambar PC 2000-8 diatas penamaannya didasarkan pada PC = mengindikasikan alat berupa hydraulic excavator, 2000 = mengindikasikan berat unit siap operasi (termasuk air radiator, oil, fuel, operator) 2000 x 0,1 = 200 ton, - 8 = mengindikasikan perubahan mode atau strata pengembangan

.
Saya kenalkan sistem dari si PC 2000-8 diatas coi melalui gambar power train dibawah ini dimana dapat kita lihat dalam skemanya sangat sederhana saja coi si PC untuk dapat dioprasikan

Keterangan dari penomerannya ini coi....
1.Idler
2.Center swivel joint
3.Swing motor (KMF230)
4.5-spool control valve (L1)
5.5-spool control valve (L2)
6.5-spool control valve (R1)
7.5-spool control valve (R2)
8.Final drive, sprocket
9.Travel motor (KMF340)
10.Engine (SAA12V140E)
11.PTO
12.P1 pump (HPV375+375)
13.P2 pump (HPV375+375)
14.PF pump (HPV95+95+SAL (1) 020)
15.Swing brake solenoid valve
bagi yang blum tau ni ya........
Idler it fungsinya sebagi guide atau pemandu track ( rantainya tractor) agar dapat diarahkan sesuai keinginan operator diibaratkan bannya sepeda motor
Center swivel join sebagi tumpuan berupa gear2 yang digunakan untuk berputarnya bagian atas (upper) yaitu bagian yang ditempati oleh operator agar dapat bergerak kekanan dan kekiri atau berputar ibaratkan sebagai leher manusia
Spool control valve fungsinya sebagai pengatur aliran oil hydraulic yang digunakan untuk menjalankan travel motor (diibaratkan alat untuk dapat menggerakkan si bannya motor atau stang motor...wkakak) dan untuk menggerakkan center swivel join.....
Dilanjut esok lagi ya gan.......continue




Ni Friends Selengkapnya ...

18 Oktober 2009

KEHIDUPAN YANG TAK BERUJUNG

Kehidupan merupakan milik manusia yang paling dicintai tetapi jika dihadapkan dengan kesukaran yang dialami yang tidak dapat di atasi dan beban-beban yang tak tertahankan, lalu hidup itu menjadi beban yang semakin berat. Kadang-kadang ia mencoba mencari pembebasan dengan mengakhiri kehidupannya, hanya bunuh diri yang dapat menyelesaikan masalah pribadinya, kata seorang yang patah hati untuk mencari sedikit kekekalan dalam dunia ini.
Manusia menginginkan hidup yang damai dan bahagia dengan orang-orang yang dekat, dikelilingi oleh hal2 yang menyenangkan dirinya, tetapi jika karena beberapa kemalangan, dunia yang tak begitu jahat t`lah menentang ambisi dan keinginan mereka, penderitaan yang tidak dapat dihindarkan kemudian menjadi tajam tak terlukiskan tetapi tergores dalam hati yang cukup mendalam. Kenikmatan duniawi melalaikan manusia terhadap hakekat kehidupan yang sebenarnya, sehingga pada saat penderitaan itu muncul, reaksi negatif muncul.
Ada sebuah perumpamaan yang menggambarkan kehidupan manusia yang sangat singkat ini dengan latar belakang kenikmatan duniawi. Dikisahkan seorang laki-laki yang ingin menembus hutan lebat yang penuh duri dan batu. Tiba-tiba ia sangat takut karena seekor gajah muncul dan mengejarnya. Ia melarikan diri karena ketakutan dan ketika melihat sebuah sumur, ia berlari bersembunyi didalamnya. Tetapi tak disangkanya, ia melihat seeokor ular berbisa pada dasar sumur. Karena tidak ada jalan lain untuk meloloskan diri menurutnya, ia melompat ke dalam sumur, dan berpegangan pada tumbuh-tumbuhan menjalar yang berduri tumbuh di dalamnya. Di atasnya terlihat dua ekor tikus yang seekor putih dan yang lain hitam sedang menggerogoti tumbuhan menjalar tersebut. Di atas mukanya ada sarang lebah yang meneteskan air madu.
Laki-laki ini, dengan sedikit tolol tanpa menghiraukan posisinya yang berbahaya ini dengan rakus mencicipi madu tersebut. Seorang yang baik dengan suka hati menunjukan padanya suatu jalan untuk meloloskan diri. Tetapi laki-laki tersebut memohon sampai selesai menyenangkan dirinya. Jalan yang berduri itu adalah samsara (lautan kehidupan. Kehidupan manusia bukanlah suatu kesenangan belaka, tetapi dikelilingi kesulitan dan rintangan yang harus dihadapi dan ini merupakan trend wajib dari sananya, dengan kecaman yang bertentangan dan tidak keadilan, dengan serangan dan hinaan yang diderita. Semacam itulah jalan kehidupan yang berduri.
Gajah disini diumpamakan kematian, ular berbisa adalah usia tua, tumbuhan menjalar adalah kelahiran, dua ekor tikus merupakan malam dan siang, sedangkan madu dapat diumpamakan kesenangan-kesenangan hawa nafsu yang cepat berlalu. Cerita perumpamaan tadi menggambarkan kehidupan kita yang selalu tertipu oleh sesuatu yang sebenarnya tidak membawa manfaat.
Perjuangan kita jangan sampai berhenti hanya karena sesuatu yang tidak jelas arahnya, banyak rintangan, tantangan yang harus kita hadapi. Memang, perjuangan menuju pada kwalitas hidup tidak semudah membalikan daun yang berguguran ktika kita balik satu masih banyak daun yang lainnya, dan ketika kita balik semua ternyata hari berikutnya ad lagi daun yang berguguran itulah kehidupan tidak ad akhirnya hingga ajal t`lah berteman dengan kita, bukan berarti tidak bisa diperjuangkan.
Sebenarnya bukan apa yang kita raih dalam hidup ini tapi seberapa besar dan hebatnya kwalitas hidup yang telah kita bangun. Ada empat hal yang mungkit dapat t`man-teman renungkan, antar lain:
1. Menyingkirkan semua pikiran yang tidak baik yang telah muncul.
2. Mencegah pikiran yang tidak baik yang belum muncul.
3. Mengembangkan pikiran baik yang telah muncul dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menumbuhkan pikiran baik yang belum muncul.
Disini banyak tulis tentang pikiran karena sesungguhnya yang membedakan kwalitas hidup seseorang ditentukan tidak lebih dari pikiran yang ia miliki karena itu merupakan anugerah darinya yang harus tetap kita jaga
Untuk memperjuangkan ke empat hal tersebut di atas diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dan penuh dengan keuletan dan kesabaran. Kesulitan akan muncul, baik yang bersifat kecil maupun besar, namun, sadar dan waspada adalah kunci untuk menghadapi apapun yang muncul yang menjadi tantangan bagi kita. Kelengahan dalam berjuang akan membuat cita-cita menjadi manusia berkwalitas akan terhenti bahkan menjadi sebuah kemerosotan.
Hidup adalah perjalanan yang tak berujung, penuh dengan masalah. Sepanjang kita hidup dalam dunia ini, masalah dan kesulitan akan menjadi bagian dan bingkisan pengalaman manusia. Pada keadaan tertentu, kita mungkin diberkahi dengan keberuntungan, kemasyuran, pujian, dan kegembiraan, namun perlu diingat semua itu masih terkena hukum perubahan. Jangan lengah dan terlena oleh kenikmatan indriyawi yang bersifat sementara.
Untuk memperjuangkan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup kita membutuhkan keberanian dan pengertian, karena rasa takut dan cemas tidak akan menguntungkan perjuangan kita, justru membuat perjuangan kita menjadi tersendat.
Punyakah kita keberanian dan kekuatan untuk bisa tersenyum ketika sedang menghadapi kesulitan? Tidak terlalu sukar, jika kita mengurangi egoisme, egoisme yang membuat orang percaya bahwa hanya ia sendiri yang memerlukan penghiburan. Lagi pula, kita semestinya menghitung kelebihan daripada kekurangan kita. Ingatlah selalu ungkapan, “aku mengeluh tidak punya sepatu hingga bertemu dengan orang yang tak punya kaki.”Dengan berpikir demikian, kita akan menyadari banyak orang yang dalam keadaan jauh lebih tidak beruntung. Dan dengan pengertian seperti ini, masalah kita bisa kita kurangi sedikit.
Banyak orang yang mendapatkan pengalaman akademik tanpa pengalaman pribadi. Dipersenjatai dengan pengetahuan akademik, sehingga sebagian besar orang berpikir mereka mampu menghadapi kesulitan dalam perjuangannya menuju kwalitas hidup. Pengetahuan akademik bisa menyiapkan materi untuk menyelesaikan masalah, tapi ia tak mampu menyelesaikan masalah spiritual.
Orang yang bijaksana yang telah mencicipi berbagai ragam pengalaman tetap tidak tergantikan. Renungkan pepatah ini, “Ketika saya delapan belas tahun, saya pikir betapa bodohnya ayahku. Sekarang saya dua puluh delapan, saya kaget betapa banyak yang dipelajari orang tua itu dalam sepuluh tahun.” Bukan ayah yang tahu, andalah yang telah belajar melihat segala sesuatu dengan cara yang dewasa.
Memang, butuh waktu dan kedewasaan untuk memperjuangkan kwalitas hidup, tidak seperti makanan instan yang sekali seduh dapat dimakan. Namun, hasil dari perjuangan yang lama ini akan menghasilkan sesuatu yang membawa ke arah yang baik bagi kemajuan kwalitas hidup kita. Hidup adalah perjuangan, oleh karena itu kita harus memperjuangkannya tentunya kearah yang positif.

Ni Friends Selengkapnya ...